
Satu Pelaku Masih Buron dalam Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank
Penulis: Redaksi TVRINews
TVRINews, Jakarta
Polda Metro Jaya mengungkap bahwa satu orang pelaku masih berstatus buron dalam kasus penculikan yang berujung pada kematian Kepala Cabang (Kacab) Bank BRI, MIP. Hal ini disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (16/9/2025).
“Inisial EG saat ini masih dalam pengejaran dan telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Ia merupakan bagian dari tim keempat yang bertugas membuntuti korban,” jelas Kombes Wira.
Dalam penyelidikan yang dilakukan, polisi telah menangkap 15 orang tersangka yang terbagi ke dalam empat kelompok peran. Kelompok pertama adalah dalang atau perencana aksi, kelompok kedua adalah tim eksekutor penculikan, kelompok ketiga adalah pelaku penganiayaan hingga menyebabkan korban tewas, sementara kelompok keempat bertanggung jawab atas pengawasan dan pembuntutan terhadap korban sebelum kejadian.
Kasus ini mencuat ke publik setelah korban, yang diketahui menjabat sebagai pimpinan salah satu cabang Bank BRI, diculik secara paksa dari area parkir sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu, 20 Agustus 2025 sekitar pukul 14.00 WIB. Jenazah korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan sehari setelah penculikan, di daerah Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Menurut penyidik, motif utama para pelaku berkaitan dengan upaya pengambilalihan dana dari rekening dormant atau rekening pasif, untuk kemudian dipindahkan ke rekening penampungan. Proses tersebut diduga akan dilakukan secara ilegal dan korban menjadi sasaran karena perannya dalam sistem perbankan.
“Kasus ini melibatkan perencanaan matang dengan distribusi peran yang terorganisir. Penyelidikan masih terus berlanjut, terutama dalam memburu pelaku yang masih buron,” tambah Kombes Wira.
Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk alat komunikasi antar pelaku dan dokumen terkait pergerakan dana. Upaya pelacakan jejak digital dan keuangan juga tengah dilakukan untuk mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain.
Editor: Redaksi TVRINews