
Foto: Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu (TVRINews/Nirmala Hanifah)
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Polda Metro Jaya membeberkan kronologi pembegalan Satrio Mukti Raharjo (18), Calon Siswa (CASIS) Bintara Polri di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024 lalu.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan, aksi ketiga pelaku utama begal terekam closed circuit television (CCTV) SPBU Kebon Jeruk.
Dalam rekaman CCTV tersebut, terlihat ketiga pelaku mengikuti dan tak lama kemudian memepet dan membegal korban.
Baca Juga: Lemhanas Nilai Kalteng Cukup Vital Sebagai Penyangga IKN
“Korban diikuti oleh pelaku, yang terekam di CCTV SPBU Kebon Jeruk. Pelaku memepet korban kemudian melakukan aksinya,” kata dia saat konfrensi pers, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024.
Lebih jauh, ia menerangkan selain CCTV di SPBU Kebun Jeruk. Terdapat beberapa CCTV lain, yang membantu pihak kepolisian mengungkap kasus tersebut.
“Jadi beberapa CCTV yang terekam di Kebon Jeruk ini sangat membantu kami untuk mengidentifikasi para pelaku kejahatan,” ucapnya.
“Sehingga (saat) melakukan penyelidikan, kami (mendapatkan) keterangan saksi dan beberapa CCTV bahwa pelaku dengan sngaja mengikuti korban dan tercover oleh beberapa CCTV,” terusnya
Tak hanya itu, Rovan menerangkan aksi pembegalan yang dilakukan para pelaku bukanlah hal yang pertama. Melainkan, aksi tersebut merupakan yang ketiga kalinya.
“Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali,” terangnya.
Saat ini, keempat pelaku sudah diamankan di Polda Metro Jaya. Sedangkan satu pelaku yang ditembak mati, kini berada di ruang jenazah Rumah Sakit Polri.
“Untuk pelaku yang meninggal di ruang jenazah (RS polri) nanti kami akan memanggil keluarga tersangka untuk menjemput. Untuk empat pelaku sudah kami amankan di Polda Metro Jaya,” pungkasnya.
Baca Juga: 5 Jemaah Calon Haji di Lampung Tertunda Keberangkatannya
Pada kesempatan yang sama, Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Imam Yulisdiyanto menuturkan selain jarinya terputus. Aksi begal tersebut membuat Satrio mengalami luka berat.
“Tindakan pencurian dengan kekerasan yang (dialami Satrio) mengakibatkan korban mengalami luka berat yakni kelingking putus, paha robek, dan tangan kanan luka robek besar. yang mengakibatkan korban tersebut harus dirawat secara intensif,” terang Imam.
Atas pembegalan tersebut, kata Imam korban alami kerugian sebesar Rp25 juta.
“Total kerugian Rp25 juta,” tukas Imam.
Editor: Redaktur TVRINews
