
Foto: Ilustrasi jenazah (Istimewa)
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara sampai saat ini masih terus mendalami penyebab kematian seorang anak perempuan berinisial AR (8) yang ditemukan tak bernyawa di kamar indekos milik ibunya, di kawasan Jalan Arwana, Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Hal tersebut, diungkapkan oleh Kepala Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar.
Ia menerangkan, jika saat ini pihaknya masih memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap fakta di balik kejadian tersebut.
"Hingga saat ini kami masih bekerja memeriksa sejumlah saksi, dan jumlahnya kemungkinan akan bertambah," ungkap Kompol Onkoseno
Tak hanya itu, ia menuturkan jika pihaknya menemukan adanya beberapa luka pada jasad korban. Kendati demikian, pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian. Proses autopsi saat ini masih dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca Juga: Tanjungpinang Gelar Uji Publik Ranperda Cadangan Pangan
"Kami masih menunggu hasil autopsi. Setelah lengkap, akan dilakukan gelar perkara untuk menyimpulkan penyebab kematian korban," tambahnya.
Sejumlah barang bukti juga telah diamankan dari lokasi kejadian. Hingga kini, area kamar indekos tersebut masih dipasangi garis polisi untuk kepentingan penyelidikan.
"Ada beberapa barang yang kami amankan. Saat ini masih dalam tahap analisa untuk menentukan mana yang bisa dijadikan alat bukti," jelasnya.
Dari hasil penyelidikan sementara, tujuh orang telah dimintai keterangan, termasuk kedua orang tua korban dan sejumlah tetangga. Pihak kepolisian juga memeriksa kondisi kesehatan ibu korban secara menyeluruh sebagai bagian dari proses penyidikan.
Sementara itu, pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati juga tengah mendalami adanya dugaan kekerasan pada tubuh korban.
Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran Kepolisian RS Polri, Kombes Ahmad Fauzi, menyatakan bahwa proses pemeriksaan forensik masih berlangsung.
"Kami melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan penyebab kematian. Ada dugaan kekerasan benda tumpul, namun hasil akhirnya masih menunggu," ujar Kombes Ahmad Fauzi.
Korban ditemukan meninggal dunia pada Minggu, 21 September 2025. Kasus ini kini menjadi perhatian publik dan terus dalam penanganan intensif oleh pihak berwajib.
Editor: Redaktur TVRINews