Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Polda Metro Jaya gelar reka ulang, terkait dengan kasus penganiayaan Mario Cs terhadap ‘D’ anak Pengurus Pusat GP Ansor hari ini, Jumat, 10 Maret 2023.
Berdasarkan pantauan tvrinews.com, Mario Dandy Satriyo (20) menyuruh korban ‘D’ untuk melakukan push up sebanyak 50 kali.
Namun, sebelum lakukan itu, Mario menyuruh Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan (19) untuk mengamati keadaan sekitar.
Baca Juga: Sebelum Aniaya 'D', Mario: Ikut Gue Shane, Gue Mau Mukul Orang Nanti Lu Videoin
Setelah dirasa aman, korban ‘D’ melakukan push seperti yang disuruh Mario. Tetapi, korban ‘D’ hanya sanggup push up sebanyak 20 kali.
“MDS yang meminta ‘D’ untuk push up sebanyak 50 kali. Namun, ‘D’ yang mampu sebanyak 20x memilih untuk istirahat,” kata penyidik dalam rekonstruksi di Perumahan Green Permata.
Kemudian, dianggap gerakan push up yang dilakukan ‘D’ salah, Mario pun mencontohkannya.
Usai memberikan contoh, ‘D’ kembali melakukan push up. Namun, ‘D’ hanya sanggup sebanyak tiga kali.
Sebelumnya jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya gelar reka ulang adegan (rekonstruksi), terkait dengan kasus penganiayaan Mario Cs terhadap ‘D’ anak Pengurus Pusat GP Ansor hari ini, Jumat, 10 Maret 2023.
Dalam rekonstruksi tersebut, Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menyatakan, tedapat tiga klaster pembagian.
"Bahwa rekonstruksi akan diberikan 3 klaster," kata Hengki di lokasi, Jakarta, Jumat, 10 Maret 2023.
Pada klaster pertama, dimulai dengan adegan
Mario yang menjemput sang kekasih ‘AG’ dengan menggunakan mobil Jeep Rubicon.
Lebih jauh, seorang penyidik dari Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya menyebut rekonstruksi awal mengatakan, saat kejadian tersebut ‘AG’ yang pulang sekolah dijemput oleh Mario.
Baca Juga: Lukas Enembe Kembali Dibawa ke RSPAD, KPK: Kontrol Kesehatan Rutin Saja
"Memperagakan mulai adanya rencana pertemuan MDS dan anak AG sesuai BAP dijemput di sekolah. Kemudian ada menjemput shane kemudian ke TKP di tengah," kata penyidik di lokasi.
Editor: Redaktur TVRINews