
Foto: Ilustrasi senjata api (Pixabay)
Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Intan Jaya
Sebanyak 14 anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) tewas dalam operasi militer yang dilakukan prajurit TNI dari Komando Operasi Habema Kogabwilhan III di Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Dimana, pada operasi tersebut TNI telah membebaskan kampung Soanggama dari penguasaan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap VIII/Soanggama.
Menurut keterangan resmi TNI, operasi militer terpadu itu dilaksanakan secara terukur dan profesional dengan tujuan menegakkan keamanan, memulihkan stabilitas wilayah, serta melindungi masyarakat dari aksi teror kelompok bersenjata.
Operasi dimulai pada Senin malam, 14 Oktober 2025, ketika pasukan TNI bergerak menuju Soanggama untuk membantu warga yang telah lama hidup di bawah tekanan kelompok OPM.
?Kontak tembak terjadi pada Selasa pagi sekitar pukul 05.30 WIT dan berlangsung hingga siang hari. Melalui tindakan tegas dan terukur, pasukan TNI berhasil menguasai situasi pada pukul 12.00 WIT, memukul mundur kelompok bersenjata ke arah hutan.
Dari hasil penyisiran pasca baku tembak, TNI menewaskan 14 anggota OPM, termasuk beberapa pimpinan lapangan yang selama ini aktif melakukan penyerangan terhadap aparat dan warga sipil. Dua anggota lainnya masih dalam proses identifikasi.
Pasukan juga berhasil menguasai Markas Kodap VIII/Soanggama yang dipimpin Undius Kogoya, yang selama ini menjadi pusat perencanaan aksi kekerasan di wilayah Intan Jaya.
Selain menumpas kelompok bersenjata, TNI mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu pucuk senjata api rakitan, empat senapan angin, amunisi berbagai kaliber, alat bidik dan teropong, dokumen organisasi OPM, atribut bintang kejora, alat komunikasi, serta perlengkapan lapangan lainnya.
Setelah situasi dinyatakan aman dan kondusif, wilayah Soanggama kemudian ditetapkan sebagai Pos Taktis TNI Soanggama guna menjamin keamanan dan stabilitas berkelanjutan di Distrik Homeyo.
Kepala Desa Soanggama, Yustinus Kogoya, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya terhadap langkah cepat TNI.
?“Selama ini kami hidup dalam ketakutan. Setelah TNI datang, kampung kami aman. Kami berterima kasih karena kini bisa hidup tenang,” ujarnya.
Tokoh adat setempat, Pani Wandagau, juga menyampaikan dukungan penuh terhadap kehadiran TNI di kampung mereka.
?“Kami percaya kehadiran TNI membawa kedamaian. Anak-anak bisa kembali sekolah, dan warga dapat beraktivitas tanpa rasa takut,” katanya.
Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa tindakan tegas prajurit merupakan langkah sah dan terukur untuk melindungi masyarakat serta menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
?“TNI akan terus melakukan penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata yang mengancam keselamatan masyarakat. Kami berkomitmen mewujudkan Papua yang aman, damai, dan sejahtera,” tegasnya.
Hingga kini, pasukan TNI masih melakukan pengejaran terhadap sisa kelompok bersenjata yang melarikan diri ke hutan. Selain operasi keamanan, TNI juga melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial dan kemasyarakatan untuk memperkuat rasa aman serta mempercepat pemulihan sosial di wilayah Intan Jaya.
Tercatat sepanjang tahun 2025, sedikitnya 12 aksi kekerasan bersenjata dilakukan oleh kelompok OPM Kodap VIII/Intan Jaya yang menargetkan aparat keamanan maupun warga sipil.
?Keberhasilan operasi pembebasan Kampung Soanggama menjadi bukti nyata komitmen TNI dalam menjaga keamanan, melindungi masyarakat, dan menegakkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Tanah Papua.
Editor: Redaksi TVRINews